Sabtu, 08 Agustus 2009

MODIFIKASI ANTENNA SMART HAIER D1200P

(Tulisan ini saya tujukan untuk kalangan awam yang saya yakin anda pasti bisa melakukan pembuatan antena ini karena tidak diperlukan keahlian/peralatan khusus, untuk pelajar/mahasiswa yang ingin mengetahui detail teori bisa menghubungi saya)


Secara umum parameter-parameter penting yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan dan pembuatan antenna dengan bahasa sederhana adalah :

  1. Impedansi : Kesepakatan internasional impedansi untuk peralatan pemancar 50 ohm dan peralatan penerima 75 ohm, untuk HP 50 ohm. Impedansi ini tidak bisa diukur dengan menggunakan analisa DC(dengan avo meter) namun diukur dengan menggunakan analisa AC yang melibatkan gelombang medan listrik dan medan magnet yang dihasilkan antenna dan ditentukan oleh frekuensi kerja dimana antenna digunakan dan melibatkan persamaan matematika yang cukup rumit untuk saya jelaskan disini , untuk mengukur impedansi antenna digunakan alat ukur Impedansi Analizer yang harganya lumayan mahal (5 juta keatas).
  2. Polaradiasi : Diagram pancaran medan lisrtik/magnet yang dihasilkan oleh suatu antenna atau bisa dikatakan sebagai daerah yang bisa menerima pancaran radiasi antenna yang kita buat dengan dengan variable sudut (ada antenna dengan polaradiasi 30, 60, 180 derajad)
  3. Gain : Kemanpuan antenna untuk memfokuskan medan radiasi yang diterima/dipancarkan, berbeda dengan pengertian Gain ampliflier.
  4. Bandwidth : Jangkauan frekuesi tertinggi-frekuensi terendah dimana antenna masih dapat bekerja dengan baik (sebagai acuan VSWR <>
  5. Polarisasi : Arah radiasi medan listrik dan magnet yang dipancarkan oleh antenna terhadap bumi/ground , bisa vertical atau horizontal dan circular/melingkar. Untuk Operator Seluller di Indonesia semua BTS menggunakan polararisasi vertical.

Dari parameter-parameter tersebut perencanaan dan pembuatan antenna sebenarnya sangat sulit untuk dilakukan tanpa menggunakan alat ukur yang memadahi. Namun pada kesempatan ini saya mencoba membuat antenna Smart dengan kontruksi yang sangat mudah dan peralatan/alat ukur yang sederhana.

Impedansi 50 ohm tentu saja ini menurut perhitungan matematika yang tidak perlu saya sampaikan di sini, dan alat ukur yang saya gunakan adalah untuk mengukur kekuatan signal yang diterima oleh HP (dlm bentuk –dBm satuan berbasis logaritma dengan acuan 1 miliwatt) dengan menggunakan software . Dengan menggunakan software tersebut dan pada posisi HP terhubung dengan PC kita bisa mengetahui level signal yang diterima oleh anttena yang kita buat dan hasilnya dibandingan dengan level signal yang diterima olah antenna HP mula-mula/antenna HP asli). Semakin besar selisih tersebut berarti semakin bagus antenna yang kita buat. Ingat bahwa level signal yang ditunjukkan oleh software adalah –dBm (minus dBm).

Antenna yang kita buat adalah jenis antenna Koolinier yang merupakan antenna yang terdiri dari gabungan antenna ½ lamda (panjang gelombang) dengan penyesuai impedansi menggunakan stub ¼ lamda .Antenna kita set pada frekuensi 1908 Mhz, dengan memperhatikan factor pemendekan antenna karena pengaruh konduktor yang digunakan (kita menggunakan kawat tembaga yang diperoleh dari bagian dalam/inner Kabel untuk antenna TV) maka diperoleh ukuran sebagai berikut :




(Antenna smart dari 0.25-0.75 lamda dan Jpole+pembalik fase )


(Posisi penyolderan, perhatikan posisi inner dan ground pada antenna harus sejajar pada gambar posisi inner dan ground antenna terbalik/salah mohon untuk dibalik posisinya)


Berikut hasil pengukuran dengan menggunakan Software "Bisa dicari di google" dan posisi HP Smart berada di atas genting dengan menggunakan “kabel usb extender” sepanjang 10 meter.


Operator Smart di Indonesia bekerja pada channel 1175 pada sisi HP dengan frekuensi Rx (terima) 1.988.750 kHz dan Tx (Pancar) 1.908.750 kHz atau lebih dikenal dengan sebutan 1900 Mhz (saya sangat yakin produsen antenna external smart yang beredar di Indonesia tidak tahu persis frekuensi ini). Pada dua frekuensi inilah antenna yang kita rancang harus benar-benar pada posisi matching impedansinya, karena mustahil untuk membuat antenna dengan bandwith 80 Mhz maka antenna cukup kita setting bekerja bagus pada sisi Tx saja (1908 Mhz) agar daya pancar/medan elektromagnetik yang dipancarkan oleh HP ke BTS benar-benar maksimal yang ditandai dengan tidak panasnya HP saat posisi memancar/on line.



(Level penerimaan maksimum -80.58 dBm, antenna HP standart -94dBm, ada peningkatan sebesar 14 dB)

Dari hasil pembuatan antena tersebut diperoleh peningkatan level signal sebesar 14.58 dB, angka ini bukan berarti antena yang kita buat mempunyai Gain sebesar itu karena secara teoritis antena yang kita buat mempunai Gain sebesar 3- 5 dB saja, hal ini terjadi karena antena standart HP smart merupakan type “Path antenna” yang mempunyai polarisasi gelombong circular yang mempunyai gain -3dB jika dibanding dengan antenna linier (antenna yang kita buat ) ditambah lagi dengan posisi antena di dalam yang terhambat oleh chasing HP sehingga signal yang diterima pasti akan mengalami penurunan.

Yang harus benar-benar diperhatikan bahwa antena ini sebaiknya diletakkan pada posisi “Line Of Sight” dimana antena HP bisa melihat secara langsung antena BTS (tanpa halangan) silahkan anda berkreasi sendiri untuk mengatur posisi ini supaya HP tidak terkena langsung cahaya matahari/air hujan ada baiknya jika dibungkus dengan menggunakan plastik (saya menggunakan bekas botol shampo), kecuali jika signal HP ditempat anda di dalam ruangan sudah cukup bagus antenna ini bisa saja diletakkan di dalam ruangan tersebut.

Sampai saat ini masih belum ada teknologi baru yang memungkinkan kita untuk membuat antena internal yang bagus (kecuali memang signalnya sudah agak bagus), sebagai analogi belum ada produsen sepeda motor yang mampu membuat 1 liter bensin mampu menempuh jarak 300 km dgn teknologi/effisiensi carnot yang ada. Sehingga saya sering jengkel jika ada orang yang bertanya apa ada antenna internal yang bagus, jika ada teman yang minta antena external ke saya dan tetap di pasang internal saya tidak segan-segan untuk mengambil antena saya tersebut berikut HP nya karena saya anggap itu pelecehan akademis !!!!. Mudah-mudahan paham yang saya maksudkan.

(Semoga bermanfaat, 22 Romadhon 1430, www.choliq.co.cc / 0817306451)



8 komentar:

Anonim mengatakan...

Apakah antena jenis ini bisa dipakai untuk type HP dan Operator GSM/CDMA selain smart?

Unknown mengatakan...

kawat tembaga yang di pake ukuran berapa ?

Anonim mengatakan...

semua jenis antena bisa gunakan asal tahu frekuensi kerjanya...tidak perlu diketahui apakah cdma/gsm...sekali lagi yang paling penting frekuensi kerjanya karena akan mempengaruhi ukuranya.

kawat tembaga yang dipakai untuk kabel antena TV diambil tembaganya/innernya saja....di indonesia hampir sama diameternya...kalaupun berbeda hanya mempengaruhi sedikit sekali...kecuali kalau yang dipakai dari kabel tembaga untuk PLN...ukuran antenanya sedikit berubah lebih pendek...tapi akan sulit di pasang langsung di HP...

fathoni mengatakan...

yoo nek ngrusak hp sing rodok mboys, nek mung ngono antena tv wae iso teko irak

Anonim mengatakan...

software buat ngukur kekuatan signal ni hp apaan ya?
coz ditempat saia walaupun signal full, tetep aja speednya naik turun
saia udah googling tapi belum nemu
terima kasih sebelumnya25

Anonim mengatakan...

@ fathoni :kalau hpnya takut rusak dan jadi jelek tidak usah experiment..

software cari di google kata kunci "viaets"....

belum tentu kalau signalnya penuh koneksinya cepat....tergantung smart sendiri yg lagi ol banyak apa tidak,,,signal 2 saja kadang sudah cepat...

Anonim mengatakan...

Bs tlg dikasi rumus cara menghitung ukuran2 pada antena tembaga ini, jd nantinya bs disesuaikan untuk user lain (selain smart) yg berkutat di 800Mhz?? Thx

Anonim mengatakan...

kalau frekuensinya di ubah, tinggal di skala saja seluruh ukuran yang ada, semakain rendah frekuensi ukuran semakin panjang. Contoh pada frekuensi 1800 panjang 12 cm, maka pada frekuensi 900 panjang menjadi 2x12 = 24 cm (faktor skala 1800/900 =2)......